JATIMTIMES - Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang dalam memperkuat literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Menurutnya, pemahaman finansial yang matang merupakan fondasi penting agar generasi muda mampu mengelola keuangannya secara bijak dan terhindar dari jebakan penipuan finansial.
“Mahasiswa itu kan rata-rata hidup mandiri, banyak yang anak kos. Mereka diberi kepercayaan untuk mengatur uang sendiri, tapi kadang belum tahu bagaimana cara yang tepat. Maka, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memberi gambaran agar mereka bisa mengelola keuangan secara bijak,” ungkap Wahyu dalam seminar Nasional Financial Literacy for Youth yang digelar OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Senin (6/10/2025).

Ia menyoroti fakta mencengangkan: dari 1.700 pengajuan kasus keuangan yang diterima, sekitar 11 persen di antaranya adalah penipuan. Angka ini, kata dia, menjadi alarm bahwa edukasi keuangan harus benar-benar diperkuat, terutama di lingkungan kampus yang menjadi tempat tumbuhnya para calon profesional muda.
Baca Juga : Piyu PADI Dorong Generasi Muda Melek Investasi: Naikkan Dulu Value Diri Kita
“Jangan sampai anak-anak mahasiswa yang sedang semangat ini justru terjebak dalam penyalahgunaan keuangan. Karena itu, saya sangat mendukung langkah OJK Malang yang turun langsung memberikan edukasi dan pendampingan,” tegasnya.
Wali Kota juga mendorong pendekatan yang lebih preventif. Menurutnya, jika ada persoalan keuangan, sebaiknya tidak langsung panik atau mengambil keputusan terburu-buru, melainkan berkonsultasi dengan pihak yang paham, terutama OJK.
“Pendekatannya jangan langsung emosi atau reaktif. Kalau ada masalah, konsultasikan dengan mereka yang paham tentang OJK. Di perguruan tinggi juga sudah ada ‘Pojok Literasi Keuangan’ di tiap fakultas. Itu bisa dimanfaatkan sebagai ruang belajar dan konsultasi,” jelasnya.
Selain mahasiswa, Wali Kota juga menyinggung pentingnya edukasi literasi keuangan bagi segmen lain seperti ibu rumah tangga. Baginya, keluarga adalah sekolah pertama dalam mengenalkan cara mengatur uang kepada anak.
Baca Juga : Bank Jatim Dorong Mitra Binaan Ekspor hingga ke Eropa
“Ibu-ibu juga punya peran besar. Mereka bisa jadi contoh pertama dalam keluarga soal cara bijak mengelola uang. Tapi untuk anak muda, ini momentum penting, karier cemerlang itu seringkali dimulai dari kemampuan mengatur keuangan dengan baik,” tambahnya.
Dengan dukungan pemerintah kota, OJK, dan institusi pendidikan, literasi keuangan diharapkan tak hanya menjadi wacana, tetapi menjadi gaya hidup baru generasi muda, yang sadar finansial, cerdas mengambil keputusan, dan tahan terhadap godaan penipuan digital.