JATIMTIMES - Tahun ini, Universitas Brawijaya (UB) menggelar tes UKBIPA di Tiajin Foreign Studies University, Tianjin, China. Sebanyak 32 peserta mengikuti tes yang diselenggarakan di kampus utama TFSU, Tianjin Foreign Studies University, No.117 Machang Road, Hexi District, Tianjin, P.R. China.
Soal-soal Tes UKBIPA dirancang oleh tim Fakultas Ilmu Budaya melalui Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FIB UB dengan tiga level, Dasar, Menengah, dan Lanjut. Kegiatan ini terselenggara pada 2 November 2025 lalu, sebagai salah satu realisasi program Dosen Berkarya 2025 Universitas Brawijaya.
Baca Juga : Peserta Antusias, Semangat Sehat Menggema di Fresh Fun Run FKIK UIN Malang
Menurut ketua Tim Dokar, Dr. Dany Ardhian, M.Hum., Uji Tes UKBIPA ini sebagai inisiasi program kerja sama antara UB dan TFSU. Ada beberapa program yang dijalin, yaitu pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, Rumah Budaya Indonesi (RBI), dan Tes UKBIPA. Saat ini program-program kerja sama itu sudah terselenggara dengan baik dari tahun ke tahun dan terus meningkat.
“Tes UKBIPA ini sebagai inisiasi UB untuk bisa melakukan proses tes uji Kemahiran Bahasa Indonesia di luar negeri. Tes ini menyasar mahasiswa dari China yang akan belajar ke Indonesia, terutama ke Universitas Brawijaya. Ke depan, tes ini akan diselenggarakan secara terjadwal dan rutin. Selain itu, UB bersama TFSU juga akan menggelar pelatihan dan kursus uji Kemahiran bahasa Indonesia untuk persiapan tes di seluruh China,” ungkap Dany.
Menurut dosen Bahasa Indonesia TFSU, Han Xu, S.Pd., M.Pd., uji tes Kemahiran UKBIPA ini menjadi hal yang penting untuk bisa melihat sejauh mana kemampuan bahasa Indonesia pada mahasiswa-mahasiswa TFSU. Karena dalam tes ini, kemampuan empat komponen bahasa diujikan, yaitu membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Hasil uji tes akan dijadikan pertimbangan untuk penyusunan kurikulum Bahasa Indonesia di TFSU.
"Kurikulum ini sangat penting untuk bisa menjangkau kebutuhan-kebutuhan industri yang membutuhkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Hal itu karena perusahaan China di Indonesia sudah banyak dan peluang bahasa Indonesia sangat besar ke depannya," jelas Han Xu.
Salah satu mahasiswa yang ikut uji tes UKBIPA, Arina, mengaku sulit untuk materi menulis karena topik-topik sudah ditentukan. Ia juga tidak banyak mengenal topik itu sehingga untuk mengembangkan tulisan agak sulit.
Baca Juga : Perayaan Hari Jadi Tulungagung, SMPN 2 Bandung Sabet Penyaji Terbaik di Ajang Gerak Jalan Kreasi
Eli, salah satu peserta lain menunjukkan kesulitan dalam hal menyimak karena untuk level Menengah, banyak istilah-istilah yang belum mereka pahami. Namun, untuk keseluruhannya, ia bisa mengerjakan uji tes UKBIPA ini.
Sebagai catatan, Program Dosen Berkarya (Dokar 2025) diinisiasi oleh Universitas Brawijaya dengan tujuan untuk mendorong dosen-doseb UB melakukan kerja sama institusional dengan universitas di luar negeri. Kerja sama ini berupaya untuk memfasilitasi kolaborasi penelitian, pengabdian, publikasi, serta program-program akademik lainnya yang mampu mengintenasionalisasi UB di kancah dunia.
