Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Kesehatan

DP3AP2KB Ungkap Sejumlah Kasus Kekerasan dan Gangguan Mental Anak di Kota Batu Dipengaruhi Video Porno

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Yunan Helmy

11 - Sep - 2025, 17:17

Placeholder
Ilustrasi akses anak terhadap video dan konten dewasa, berbahaya bagi kesehatan mental.(Foto Ilustrasi: Istimewa)

JATIMTIMES - Masalah kekerasan terhadap anak menjadi perhatian serius Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) di Kota Batu. Seiring dengan perkembangan zaman, beberapa kasus anak menjadi pelaku kekerasan seksual hingga mengalami gangguan mental  dipengaruhi video porno.

Hal tersebut diungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kota Batu Amida Yusiana. Ia menyebut, sejumlah kasus anak dilatarbelakangi masalah pelaku yang terpengaruh tontonan video dewasa.

Baca Juga : Rudy Tanoesoedibjo Jadi Tersangka Kasus Korupsi Bansos, Ajukan Praperadilan Lawan KPK

"Beberapa kasus kami temui bahwa anak tidak bisa fokus belajar. Bahkan yang menjadi pelaku kekerasan seksual ke temannya juga karena video porno," kata Amida.

Amida menyampaikan bahwa sepanjang 2025, ada satu kasus kekerasan seksual dengan pelaku dan korban anak ditemukan pengaruh akses konten dewasa. Mirisnya, kasus tersebut dilakukan anak sesama jenis.

"Dari kasus yang kami temui, anak yang mengakses pornografi melakukannya mandiri. Mulai beli paket sendiri, bahkan dilakukan anak SD sudah seperti itu," katanya.

Dirinya menerangkan, bahaya anak yang telah mengakses konten dewasa bisa cukup fatal untuk kesehatan mental. Sebab, anak tidak mampu mengontrol dengan baik emosi dan fokus.

Pada temuan lain, kasus anak mengalami gangguan mental juga diakibatkan oleh perilaku pembiaran anak mengakses internet yang kebablasan. Namun, kebanyakan dipicu stres akibat pola asuh yang salah dari orang tuanya.

"Satu contoh temuan, anak tidak bisa membaca dan selalu mengantuk saat sekolah. Ternyata menonton video dewasa sampai larut malam," bebernya.

Amida sangat menyayangkan hal tersebut. Mengingat, masalah yang timbul dipicu kurangnya perhatian keluarga. "Ada yang ketika ditanya, anak tersebut menjadikan pornografi pelampiasan stres. Yang itu karena dimarahi terus oleh orang tua. Sedangkan dia tidak pernah merasa dapat kasih sayang yang cukup, hanya ingin dipeluk, tidak dibandi-bandingkan anak lain," tutur dia.

Baca Juga : Program Pro Lansia, Komitmen Mbak Wali-Gus Qowim untuk Para Lansia Agar Sehat dan Bahagia

Karena itulah, pihaknya kemudian bekerja sama dengan sekolah dan orang tua atau wali murid. Dari memberikan batasan akses ponsel, keteraturan waktu istirahat dan belajar. Hingga peningkatan perhatian keluarga dan sekolah.

"Setelah beberapa kali dilakukan asesmen dan pendampingan, akhirnya bisa sangat berkurang," ucap Amida.

Ia sangat mendorong agar orang tua ikut membantu menjaga anak agar tidak berlebihan menggunakan ponsel dan internet. Mengingat bahaya pornografi mengintai anak yang bisa berakibat pada kesehatan mental.

"Kerja sama orang tua sangat dibutuhkan untuk menjaga generasi kita. Sebab teknologi sudah berkembang dan banyak bahaya yang mengintai jika anak tidak mendapatkan perhatian dan edukasi dini," tutupnya.


Topik

Kesehatan Kasus kekerasan anak kesehatan mental anak video porno Kota Batu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bojonegoro Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Yunan Helmy