JATIMTIMES - Unjuk rasa berujung ricuh sempat membuat keterisian kamar vila, guest house hingga homestay di Kota Batu anjlok hingga 30 persen. Namun pada libur panjang Maulid Nabi kondisinya kini mulai membaik.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Organisasi Indonesia Homestay Association (IHSA) Kota Batu Natalina, Jumat (5/9/2025). Lina mengatakan banyak vila, guest house dan homestay penuh terpesan saat libur panjang ini.
Baca Juga : UIN Maliki Malang Tegaskan Komitmen Kebangsaan pada Haul Sunan Gresik ke-425 dan Maulid Nabi 1447 H
“Pada libur panjang Maulid Nabi ini memberikan kabar baik, karena tingkat keterisian kamar cukup tinggi. Okupansinya sudah mencapai rata-rata 80 sampai 90 persen,” ujar Lina.
Pada libur panjang kali ini, banyak wisatawan yang menginap lebih dari dua hari. Wisatawan banyak yang memesan penginapan untuk tanggal 5-6 September 2025.
“Palin rame itu pesanannya di hari Jumat dan Sabtu. Kalau hari Minggu itu belum tinggi, tapi kami yakin akan bertambah karena ada yang nanti memesan secara langsung,” kata Lina.
Kondisi ini diprediksi Lina tingkat keterisian kamar pada vila, guest house dan homestay masih bisa meningkat. “Harapannya masih bisa tinggi lagi,” imbuh warga Desa Beji, Kecamatan Junrejo ini.
Baca Juga : Libur Panjang, Pertamina Patra Niaga Tambah1 Juta Tabung LPG 3 Kg
Meski demikian, Lina mengaku pada saat unjuk rasa di berbagai daerah hingga berujung ricuh banyak wisatawan yang mengagalkan pemesanan. Alhasil okupansi jatuh hingga 30 persen, normalnya bisa 60 persen. Padahal Kota Batu masih aman dan kondusif. “Meskipun Kota Batu kondusif tetap terkena imbasnya,” tutup Lina.
