Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Ratusan Santri Malang Raya Tuntut Trans7 Minta Maaf ke Kiai Secara Langsung

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Nurlayla Ratri

15 - Oct - 2025, 13:28

Placeholder
Sekretaris HIMASAL Malang Raya, Muhammad Taufikurahman (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Gejolak muncul dari kalangan santri Malang Raya. Tak tinggal diam melihat sosok guru spiritual mereka diframing buruk di televisi nasional, ratusan santri dari berbagai pondok pesantren tumpah ruah menyuarakan protes. Mereka menuntut kehormatan kiai dikembalikan, dan media diminta tak lagi melecehkan simbol pendidikan moral bangsa. 

Adalah Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Malang Raya yang menjadi salah satu garda terdepan aksi ini. Mereka tergabung dalam Aliansi Santri Malang Raya Menggugat, sebuah pergerakan santri yang memprotes keras tayangan di salah satu program televisi Trans7 yang dinilai mencoreng citra pesantren dan merendahkan para kiai.

Baca Juga : Kemendikdasmen RI Luncurkan Beasiswa Guru Belum Sarjana, Guru Honorer di Malang Nilai Akses Masih Sulit

Sekretaris HIMASAL Malang Raya, Muhammad Taufikurahman, dalam keterangannya menyampaikan bahwa gerakan ini lahir dari rasa cinta yang dalam terhadap para kiai. Bukan karena fanatisme buta.

“Kami sudah dianggap anak oleh para kiai. Mereka tidak hanya mengajari kami ilmu dunia, tapi juga bekal untuk akhirat. Ketika mereka disakiti, kami tentu ikut terluka. Tayangan itu menyakiti jantung kami,” tegasnya.

Ia menjelaskan, pondok pesantren yang diframing dalam tayangan tersebut telah berdiri lebih dari 115 tahun, dengan peran penting dalam mencetak generasi bermoral dan berilmu. Namun justru diframing sebagai institusi feodal yang mengekang santri.

“Ini bukan masalah sepele. Ini menyangkut marwah, menyangkut nilai. Bagi kami, sosok kiai itu bukan hanya guru, tapi lebih dari orang tua,” tambah Taufikurahman, alumni Lirboyo tahun 2014.

Meski pihak Trans7 telah menyampaikan permintaan maaf melalui berbagai saluran, bagi santri hal itu belum cukup. Mereka menuntut adanya permintaan maaf langsung secara tatap muka kepada para kiai.

“Kami minta pihak Trans7 sowan kepada para kiai kami, meminta maaf langsung secara pribadi atas tayangan yang melukai ini,” ujarnya.

Baca Juga : Ratusan Santri Malang Raya Geruduk DPRD Kota Malang, Minta Tanggung Jawab Trans7

Selain itu, para santri juga mendesak agar seluruh konten terkait tayangan tersebut ditarik dari media sosial dan platform digital lainnya. Mereka juga menginginkan adanya tayangan pembanding yang bisa meluruskan framing yang sudah terlanjur menyebar.

Aksi solidaritas ini tidak hanya berlangsung di Malang Raya. Gelombang protes juga muncul di Semarang, Madura, Majalengka, dan wilayah lain. Beberapa di antaranya bahkan langsung mendatangi kantor Trans7.

“Kalau para kiai kami izinkan, kami siap berangkat ke Jakarta. Membela kehormatan kiai sampai ke ibu kota, insyaAllah,” pungkasnya.

Lebih dari sekadar protes, gerakan ini menjadi pengingat bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan biasa. Di sana, nilai dan adab ditanamkan sejak dini. Sosok kiai menjadi jantung yang menghidupkan tubuh pesantren. Dan ketika jantung itu disakiti, tak heran jika seluruh tubuh ikut merasakan derita.


Topik

Peristiwa boikottrans7 pondok pesantren lirboyo himasal xpose trans7 malang demo



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bojonegoro Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Nurlayla Ratri

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa