JATIMTIMES - Berbagai elemen masyarakat Kota Malang, mulai dari tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan tingkat kecamatan dan kelurahan, hingga perwakilan RT dan RW, menyatakan komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
Deklarasi ini lahir dari kesadaran bersama warga yang ingin memastikan Kota Malang tetap aman, nyaman, tenteram, dan kondusif di tengah berbagai isu maupun provokasi yang beredar.
Baca Juga : Abigail Limuria Viral Usai Wawancara di Al Jazeera, Aktivis Muda yang Lantang Suarakan Demokrasi Indonesia
“Masyarakat sendiri yang datang kepada saya, mereka ingin mengumpulkan diri dan menyampaikan bahwa siap menjaga Kota Malang. Tidak ada mobilisasi, semua murni dari kesadaran mereka masing-masing,” ujar Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang hadir dan memimpin deklarasi, Kamis (4/9/2025).
Wahyu menegaskan, penyampaian pendapat tetap diperbolehkan, namun harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan benar. Dirinya sangat tak menghendaki adanya aksi anarkis yang justru dapat mengganggu kondusifitas daerah.
“Kalau sampai ada anarkis, mereka sendiri yang akan menghadapi. Jadi, masyarakat ingin menjaga persatuan agar tidak terpecah,” tegasnya.
Selain itu, dirinya juga berinisiatif untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling). Langkah ini diyakini dapat memperkuat solidaritas sekaligus membangun kembali semangat kebersamaan antarwarga.
Baca Juga : Info Demo 5 September: Deadline 17+8 Tuntutan Rakyat
“Dengan kejadian yang ada, justru bisa menyatukan lagi warga Kota Malang agar lebih kompak. Mereka sudah tahu langkah apa yang akan diambil apabila ada hal-hal yang bisa mengganggu keamanan,” tambahnya.
Meski tidak menyebutkan jumlah pasti, deklarasi tersebut diikuti banyak komunitas, mulai dari tingkat kota hingga perwakilan RT dan RW. Kehadiran mereka menjadi simbol keseriusan masyarakat dalam menjaga kondusifitas Kota Malang.
