JATIMTIMES– Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan pokok di pasar tradisional dalam kondisi aman. Meski demikian, beberapa komoditas tercatat mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Pengawasan Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Blitar, Pandu Sarasti, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pemantauan harga dan stok pangan secara rutin setiap hari di pasar tradisional. Langkah tersebut, menurut Pandu, bertujuan memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pangan pokok menjelang hari besar keagamaan.
Baca Juga : 1.146 Peserta Jalani Tes Calon PPPK Pemkot Batu Tahap Pertama
“Setiap hari kita melakukan pemantauan di pasar, untuk melihat harga dan stok pangan pokok. Sejauh ini, fluktuasi harga masih tergolong aman,” ujar Pandu dilansir dari laman situs resmi Pemkot Blitar, Minggu (15/12/2024). Pandu menyebut hasil pemantauan ini juga selaras dengan data yang disampaikan dalam rapat pengendalian inflasi nasional beberapa waktu lalu.
Meski stabil secara umum, Pandu tidak menampik adanya kenaikan pada sejumlah komoditas. Harga telur ayam, misalnya, naik dari Rp25.000 menjadi Rp28.000 per kilogram. Sementara itu, cabai merah juga mengalami peningkatan dari Rp20.000 menjadi Rp22.000 per kilogram. Komoditas lain seperti bawang putih naik tipis dari Rp37.000 menjadi Rp38.000 per kilogram.
“Ya, memang ada fluktuasi harga, beberapa naik tapi ada juga yang turun seperti cabai rawit. Namun, semuanya masih dalam batas wajar dan sering terjadi mendekati hari-hari besar,” jelasnya.
Pandu menegaskan kenaikan harga ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan berlebihan. Menurutnya, lonjakan harga pangan saat mendekati perayaan besar adalah pola musiman yang lazim terjadi di pasar. Hal ini dipicu oleh meningkatnya permintaan dari masyarakat dan pedagang. Meski begitu, ia memastikan stok komoditas di Kota Blitar masih terjaga.
Dalam waktu dekat, Disperindag bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Blitar juga berencana melakukan pemantauan lebih intensif di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Langkah ini dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan pangan tetap aman dan harga tidak melonjak drastis hingga awal tahun 2025.
“Kami bersama TPID akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pangan dan mengantisipasi lonjakan harga yang tidak wajar,” kata Pandu.
Baca Juga : 7 Mobil yang Tak Lagi Dijual di Indonesia Mulai Tahun Depan
Pengendalian inflasi memang menjadi prioritas pemerintah daerah, terutama menjelang Nataru. Koordinasi dengan TPID dan pemantauan harian di lapangan merupakan bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat agar tetap stabil.
Di tengah dinamika harga pangan, langkah proaktif yang dilakukan Disperindag diharapkan dapat memberikan kepastian bagi masyarakat Kota Blitar. Tidak hanya menjaga stok komoditas, pemantauan juga diharapkan mampu menekan potensi permainan harga oleh spekulan pasar.
Dengan ketersediaan pangan yang dijamin aman, Disperindag optimistis perayaan Nataru di Kota Blitar dapat berjalan lancar tanpa gejolak harga yang meresahkan. Pandu pun mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja, meskipun permintaan cenderung meningkat menjelang libur panjang akhir tahun.
“Kami akan terus berupaya agar stabilitas harga tetap terjaga. Masyarakat juga diharapkan tidak panic buying dan membeli sesuai kebutuhan,” tutup Pandu.