JATIMTIMES - Rektor Prof Dr Maskuri MSi, Universitas Islam Malang (Unisma) mengukuhkan Guru Besar Baru Unisma. Prof Dr Nour Athiroh Abdoes Sjakoer SSi MKes dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Biomedik dalam prosesi pengukuhan pada Sidang Terbuka Senat di Gedung Pascasarjana lantai 7 Unisma, Sabtu (30/9/2023).
Prof Dr Nour Athiroh menjadi profesor ke 20 yang dimiliki Unisma dan berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Dalam orasi ilmiahnya, Kepala Laboratorium Terpadu Unisma ini mengusung "Inovasi Sediaan Kombinasi Benalu Teh dan Benalu Mangga sebagai Antihipertensi dalam Upaya Kemandirian Kesehatan".
Baca Juga : Membanggakan, Mira Widya Saragih Mahasiswi FISIP UB Langganan Juara Debat
Dijelaskan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang begitu banyak. Bahkan Indonesia menjadi yang terluas kedua setelah Brazil. Di sini, ada 30 ribu jenis tumbuhan dan 7000 diantaranya memiliki khasiat herbal. Dari jumlah itu, hanya 2500 saja yang sudah dijadikan atau diolah menjadi herbal.
Hal ini, karena memang masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman hayati yang ditinjau dari segi ekonomi, budaya dan ekologi. Padahal, kekayaan hayati ini merupakan modal besar dalam pengembangan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan manusia.

Dan salah satu tanaman yang berkhasiat adalah benalu. Memang tak banyak masyarakat yang mengetahui manfaat atau khasiat benalu. Sebaliknya, masyarakat banyak yang menganggap, benalu merupakan biang kerok dari merosotnya budidaya tanaman.
Benalu dianggap kelompok kelompok parasit yang menyerang dan merusak tanaman. Namun, diantaranya dapat diolah menjadi sebuah herbal yang berkhasiat. Benalu teh dan Benalu Mangga, menjadi benalu yang dapat diolah dan memberikan manfaat kebermanfaatan bagi kesehatan.
Ekstra dari Benalu Teh dan Mangga, dapat dimanfaatkan menjadi herbal yang membantu pencegahan dan pengobatan hipertensi. Ini menjadi alternatif pengobatan hipertensi. Bahkan, WHO telah memberikan rekomendasi untuk menggunakan obat tradisional karena dinilai lebih aman dibandingkan obat modern.
"Obat tradisional yang menjadi sumber antioksidan eksogen contohnya adalah benalu teh dan benalu mangga," jelasnya.
Baca Juga : Implementasikan Kurikulum Pearson, Sekolah Progresif Bumi Shalawat Cetak Santri Siap Hadapi Literasi Digital
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi, menyampaikan selamat atas capaian guru besar ini. Selain itu, pihaknya juga memberikan apresiasi atas temuan dari Prof Dr Nour Athiroh. Penemuan ini, menurutnya merupakan sebuah hal yang sangat inovatif dan mempunyai manfaat besar bagi kelimuan medis maupun bagi kesehatan masyarakat.
"Ini mempunyai manfaat yang besar bagi permasalahan hipertensi. Temuan ini luar biasa, sekaligus juga mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, Prodi Pendidikan yang punya distingsi pengembangan herbal," jelasnya.
Terlebih lagi, temuan ini juga telah banyak mendapat penghargaan di tingkat nasional. Sehingga, diharapkan apa yang dilakukan dan gelar guru besar yang diraih dapat memotivasi dan menginspirasi para dosen Unisma lain.
"Maka yang mengambil doktor segera untuk mengurus, jangan lama-lama karena kita punya prinsip gercep, gerak cepat, ga pakai lama, lagi untuk segera menjadi Gubes," pungkasnya.