Mas Ibin Buka Wali Kota Cup 2025: Pencak Silat Jadi Wadah Pembinaan Mental dan Patriotisme
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
07 - Nov - 2025, 04:28
JATIMTIMES — Gema semangat olahraga dan kebanggaan budaya menggema di Gedung Olahraga Soekarno Hatta, Jumat pagi (7/11/2025). Ratusan pesilat muda dari berbagai perguruan di Kota Blitar memenuhi tribun dengan seragam hitam khas mereka.
Di tengah sorak dan yel semangat, Wali Kota Blitar H Syauqul Muhibbin SHI, yang akrab disapa Mas Ibin, secara resmi membuka Kejuaraan Pencak Silat Wali Kota Cup Tahun 2025.
Baca Juga : UIN Maliki Malang Jajaki Kerja Sama Strategis dengan Otorita IKN: Angkat Isu Green Campus dan Eco-Theology
Dengan lantang, Mas Ibin mengucapkan “Salam Olahraga!” yang langsung disambut riuh tepuk tangan para peserta. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi warisan budaya dan jati diri bangsa yang sarat nilai-nilai luhur.
“Pencak silat bagi kita bukan hanya olahraga, namun menjadi warisan budaya. Di dalamnya terkandung nilai-nilai filosofis tentang sikap ksatria, budi pekerti, dan cinta tanah air,” ujar Mas Ibin di hadapan ratusan atlet dan penonton yang memadati GOR Soekarno Hatta.
Pencak Silat sebagai Pembinaan Mental dan Patriotisme
Menurut Mas Ibin, kejuaraan ini memiliki dua makna penting: pertama, sebagai ajang pembinaan mental dan fisik bagi para atlet muda; dan kedua, sebagai seleksi untuk mencari bibit unggul yang dapat membawa nama Kota Blitar di kancah provinsi maupun nasional.
Ia menekankan bahwa semangat sportivitas harus menjadi jiwa utama setiap pesilat. “Kemenangan itu penting, tapi yang lebih utama adalah keberanian untuk menghormati lawan dan menerima hasil pertandingan dengan jiwa besar. Di situlah nilai sejati seorang pesilat,” ucapnya.
Wali kota yang dikenal dekat dengan kalangan muda itu juga mengaitkan semangat bela diri dengan karakter khas Kota Blitar sebagai Bumi Proklamator. Ia menilai bahwa nilai-nilai perjuangan dan kejujuran Bung Karno harus menjadi teladan bagi generasi muda, termasuk melalui olahraga tradisional seperti pencakPatriotisme.
“Semangat juang dan nilai kepahlawanan harus mengalir dalam setiap aktivitas kita. Pencak silat adalah perwujudan fisik dari patriotisme dan kedisiplinan itu,” tuturnya.

252 Atlet Muda Beradu Prestasi
Ketua IPSI Kota Blitar, Miskan Hadi Prasetyo, dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 252 atlet muda dari 59 kontingen ikut ambil bagian dalam kejuaraan ini. Mereka datang dari berbagai perguruan dan sekolah di wilayah Kota Blitar, menunjukkan bahwa minat generasi muda terhadap pencak silat terus tumbuh.
“Kami pengurus IPSI Kota Blitar mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Wali Kota Blitar. Karena dukungan beliau, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi ajang rutin yang melahirkan prestasi-prestasi baru,” ungkap Miskan.
Ia juga menambahkan bahwa prestasi pencak silat Blitar dalam beberapa tahun terakhir cukup membanggakan. “Di kejurprov kami pernah mendapatkan dua medali emas dan beberapa perak. Bahkan adik-adik kita pernah mewakili Blitar di Kejurnas di Semarang. Ke depan, kami optimis bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi di Porprov dan ajang nasional lainnya,” katanya penuh semangat.

Sinergi Pemerintah dan Pembinaan Atlet Daerah
Kegiatan Wali Kota Cup ini diselenggarakan atas kerja sama antara Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora), IPSI Kota Blitar, serta KONI Kota Blitar. Kehadiran seluruh unsur pimpinan daerah seperti Ketua DPRD, Dandim 0808, Kapolres Blitar Kota, dan kepala OPD terkait menjadi bukti kuatnya dukungan lintas sektor terhadap pembinaan olahraga daerah.
Suasana pembukaan berlangsung meriah. Para pesilat muda tampil dengan yel-yel khas perguruan masing-masing. Sorakan dukungan dari pelatih, official, dan suporter menambah semarak acara. Di antara mereka, tampak orang tua dan guru sekolah yang ikut memberikan semangat.
Baca Juga : Bupati Magetan Lantik Welly Kristanto sebagai Sekda Baru, Targetkan Penyelesaian PAK 2025 dan APBD 2026
Sebelum membuka secara resmi, Mas Ibin menegaskan pentingnya menjadikan kejuaraan ini sebagai ajang silaturahmi antarpesilat dan antarlembaga pendidikan. Ia mengingatkan bahwa olahraga tradisional seperti pencak silat memiliki nilai pemersatu yang sangat dibutuhkan di era sekarang.
“Mari jadikan kejuaraan ini bukan sekadar perlombaan, tetapi ruang untuk memperkuat persaudaraan dan memperkokoh semangat kebangsaan,” ujarnya.
Setelah menyampaikan sambutan, Wali Kota Blitar menabuh gong sebagai penanda dimulainya Kejuaraan Pencak Silat Wali Kota Cup 2025, yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan seluruh peserta. Sesaat kemudian, orang nomor satu di Kota Blitar itu berfoto bersama para pejabat, panitia, dan ratusan atlet muda dalam momen simbolik yang mencerminkan semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat.

Menanamkan Nilai Sportivitas dan Karakter
Mas Ibin menutup sambutannya dengan pesan moral kepada para peserta agar menjunjung tinggi sportivitas. Ia berharap nilai-nilai seperti disiplin, kerendahan hati, dan persatuan yang terkandung dalam pencak silat dapat menular ke kehidupan sehari-hari masyarakat Blitar.
“Semoga nilai-nilai positif dari pencak silat dapat menguatkan karakter masyarakat kita. Karena sejatinya, pesilat sejati bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga memiliki hati yang lapang dan jiwa yang santun,” pungkasnya.
Kejuaraan ini diharapkan menjadi awal dari prestasi-prestasi baru di tingkat provinsi dan nasional. Lebih dari sekadar ajang kompetisi, Wali Kota Cup menjadi simbol komitmen Kota Blitar dalam membangun generasi muda yang sehat, tangguh, dan berkarakter.

Dalam konteks pembangunan manusia, olahraga seperti pencak silat bukan hanya tentang medali, melainkan tentang pembentukan watak bangsa. Sebagaimana pesan Mas Ibin, “Sportivitas adalah cermin kebesaran jiwa. Dari gelanggang silat, lahirlah patriot-patriot masa depan Kota Blitar.”
