Dinas PU SDA Malang Bakal Gunakan AI dan Analisis Risiko Spasial di Tahap Lanjut PUSDA ASIIK 2028-2029

Reporter

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy

22 - Oct - 2025, 06:20

Ilustrasi peta data sumber daya air di Kabupaten Malang. (Foto: laman Pusda Asiik)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus memperkuat inovasi digital di sektor pengelolaan sumber daya air. Jika dua fase awal PUSDA ASIIK berjalan lancar, maka Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) mulai menyiapkan langkah strategis menuju tahap lanjut implementasi tahun 2028–2029.

Dalam rencana jangka menengah hingga panjang ini, PUSDA ASIIK akan menghadirkan kecerdasan buatan (AI), analisis risiko spasial, serta integrasi penuh dengan sistem nasional. Langkah tersebut menjadi bagian dari roadmap besar Pemkab Malang untuk membangun sistem pengelolaan air berbasis data dan prediksi.

Baca Juga : Dinas PU SDA Malang Bakal Hadirkan Dashboard Real Time & Telemetri di PUSDA ASIIK 2026-2027

Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang  Farid Habibah, menyebut bahwa tahap 2028 akan menjadi titik awal penerapan kecerdasan buatan di sistem PUSDA ASIIK. Teknologi ini dirancang untuk membantu pemerintah daerah merencanakan kebutuhan air secara lebih presisi.

“Pada tahap 2028, PUSDA ASIIK akan mampu memproyeksikan kebutuhan air irigasi berdasarkan musim dan kalender tanam. Sistem ini juga akan memberikan estimasi prioritas rehabilitasi berbasis kondisi dan umur aset, serta memperhitungkan risiko banjir dan erosi,” ujar Habibah dalam keterangan tertulisnya.

Selain AI, tahun 2028 juga akan difokuskan pada pengembangan visualisasi 3D lanjutan yang menampilkan penampang sungai, profil saluran, serta simulasi jalur aliran air. Teknologi ini akan membantu komunikasi teknis antara pemangku kepentingan dan memperjelas kondisi lapangan secara visual.

“Visualisasi ini akan sangat berguna dalam menjelaskan kondisi lapangan kepada pihak perencana maupun masyarakat, karena mampu menampilkan simulasi elevasi dan jalur aliran air secara interaktif,” tambahnya.

Beberapa fitur baru juga disiapkan, seperti Street View 360° untuk dokumentasi saluran dan embung utama, serta pelacakan proyek berbasis ruang dan waktu. Dengan fitur ini, progres pekerjaan dapat dipantau dari kontrak, foto lapangan, hingga realisasi mingguan.

Dinas PU SDA juga berencana menampilkan timelapse perubahan sumber daya air yang menampilkan histori jaringan saluran, embung, dan sempadan sungai dari tahun ke tahun.

Dengan kombinasi teknologi tersebut, tahap 2028 diharapkan menjadikan PUSDA ASIIK sebagai peta digital canggih untuk perencanaan strategis SDA berbasis data dan AI.

Masuk tahun 2029, pengembangan PUSDA ASIIK akan berfokus pada analisis risiko spasial lanjutan dan interoperabilitas penuh dengan sistem provinsi serta nasional, termasuk milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Kementerian PUPR.

“Interoperabilitas penuh ini memungkinkan pertukaran data dua arah dengan sistem provinsi dan nasional, sehingga sinkronisasi peta kewenangan dan status program dapat berjalan secara otomatis,” jelas Habibah.

Pada fase ini, sistem juga akan dilengkapi rekomendasi otomatis untuk menentukan prioritas operasi dan pemeliharaan (O&P) atau rehabilitasi aset berdasarkan kondisi teknis, laporan masyarakat, dan risiko wilayah.

Baca Juga : Implementasikan Tahap Awal PUSDA ASIIK, Dinas PU SDA Malang Realisasikan Sistem Data Air Terpadu

“Nantinya sistem akan memberikan rekomendasi berbasis data spasial. Misalnya menentukan saluran mana yang perlu direhabilitasi lebih dulu karena berisiko terhadap banjir atau erosi,” katanya.

Selain itu, akan ada validasi dokumen dan aturan spasial berbasis AI. Teknologi ini secara otomatis memeriksa konsistensi dokumen teknis seperti trase saluran, sempadan sungai, dan koridor operasi, sekaligus memberikan notifikasi anomali jika ditemukan ketidaksesuaian data.

Sementara fitur analisis risiko spasial lanjutan akan menampilkan peta kerentanan banjir, sedimentasi, hingga potensi erosi di setiap wilayah kerja. Data tersebut menjadi dasar perencanaan mitigasi seperti normalisasi sungai, embung mini, hingga perkuatan tebing.

Tahap lanjut PUSDA ASIIK juga disiapkan untuk terhubung langsung dengan platform pelayanan publik daerah.

Melalui sistem ini, warga bisa memantau status laporan, jadwal distribusi air, hingga rotasi irigasi secara transparan.

Tak hanya untuk masyarakat, sistem juga akan memperkuat fungsi dashboard pimpinan daerah agar dapat melihat kondisi infrastruktur air dan laporan operasional secara real-time.

Di sisi lain, Dinas PU SDA juga menyiapkan fitur pengukuran kinerja berbasis spasial untuk Unit Pelaksana Teknis (UPT). Melalui sistem KPI spasial, kinerja UPT bisa diukur dari kecepatan tanggapan laporan, ketepatan jadwal operasi dan pemeliharaan, hingga panjang saluran yang berhasil dijaga kondisinya.

“Kami berharap PUSDA ASIIK menjadi contoh sistem WebGIS SDA yang informatif, mampu memberikan rekomendasi berbasis data dan prediksi untuk kebijakan yang lebih tepat sasaran,” tutup Habibah.